Rabu, 02 Juli 2014
Kultum Dzuhur, Masjid Mahasinul Muttaqin,
MAN 2 Wates
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Alhamdulillah,
wa syukurillah, wa sholatu’ala asrofil anbiyaa ilal mursalin wa’ala alihi
wasohbihi ajma’in, amma ba’du
Kepada
Yth. Bapak Kepala MAN 2 Wates, Kepada Bapak / Ibu dan staf MAN 2 Wates dan
teman-teman yang saya hormati pula. alhamdulillah pada kesempatan siang hari
ini kita masih diberikan kenikmatan sehingga kita bisa berkumpul bersama dalam
pelaksanaan sholat dzuhur kali ini.
Sholawat
serta salam tak lupa kita junjungkan kepada nabi agung kita Muhammad saw yang
kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah nanti.
Pada
kesempatan yang berbahagia ini, ijinkanlah saya pribadi untuk menyampaikan
beberapa kata yang semoga nanti bermanfaat untuk para jaah sekalian.
Alhamdulillah,
sampai detik ini kita sedang melaksanakan puasa 4 kali, tapi saya yakin juga
ada yang sedang melaksanakan 5 kali. Bahkan jauh disana ada yang sedang
melaksanakan 6 kali. Hal ini terjadi karena meetakkan awal puasa yang berbeda-beda.
Ada yang melaksanakan mulai hari sabtu, ada yang minggu. Namun dengan perbedaan
tersebut jangan menjadikan diri kita lemah, menjadikan diri kita malah
menimbulkan perselisihan. Namun dengan perbedaan kita semakin kuat untuk
menjalankan ibadah kita.
Seperti
yang kita ketahui bahwa Negara kita adalah Negara multicultural, Negara yang
beragam. Banyak perbedaan ras, etnis, suku bahkan agama. Agama itu sendiri pun
kita beragam golongan. Namun sekali lagi perbedaan dalam agama jangan
menjadikan kita lantas terpancing untuk
berbuat kerusuhan dan kerusakan dan menjelek-jelekkan golongan lain.
Seperti
Firman Allah,
Janganlah kalian mengolok-olok kaum
lainnya, belum tentu kaum mereka (yang mengolok-olok) lebih baik dari kaum
mereka (yang diolok-olok).
Untuk
itu dengan adanya firman tersebut, kita tak perlu meributkan adanya perbedaan.
Kuatkan ibadah kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Karena puasa yang kita
lakukan adalah menuju ke ketaqwaan.
Seperti
dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 183
Artinya: wahai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat sebelum
kalian, supaya mereka bertaqwa.
Dalam
ayat tersebut jelas bahwa sebelum adanya puasa romadhon yang diperintahkan
Allah SWT pada tahun 2 H, Allah telah menyerukan untuk berpuasa sebelum
Muhammad lahir. Kita ketahui ada puasanya nabi Nuh as yang menandakan rasa
syukur mereka terselamatkan dari badai banjir, kemudian nabi Musa yang berhasil
mengalahkan raja Fir’aun dan nabi daud yang melaksanakan sehari puasa sehari
tidak.
Pada
esensinya puasa yang dilakukan sebelum rasulullah saw sampai adanya puasa
romadhon adalah supaya manusia untuk mencapai derajat taqwa. Sebenarnya apa itu
taqwa? Taqwa adalah takut, taat, dan pauh. Takut terhadap Allah SWT sehingga
menjauhi semua perkara yang mendatangkan kemarahan Allah. Patuh dan taat
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Untuk itu saya pribadi mengajak saudara
sekalian untuk berlomba-lomba menjalankan kebaikan supaya kita dapat mencapai
derajat taqwa.
Sekian
materi kultum dari saya, apabila banyak kesalahan dalam penyampaian, saya minta
maaf yang setulus-tulusnya.
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar