1 / 3
belajar satu
2 / 3
belajar 2
3 / 3
Caption Three

Selasa, 09 Juni 2015

Kultum Dzuhur, Masjid Mahasinul Muttaqin, MAN 2 Wates

Rabu, 02 Juli 2014
Kultum Dzuhur, Masjid Mahasinul Muttaqin, MAN 2 Wates
Assalamu’alaikum wr. Wb.
            Alhamdulillah, wa syukurillah, wa sholatu’ala asrofil anbiyaa ilal mursalin wa’ala alihi wasohbihi ajma’in, amma ba’du
            Kepada Yth. Bapak Kepala MAN 2 Wates, Kepada Bapak / Ibu dan staf MAN 2 Wates dan teman-teman yang saya hormati pula. alhamdulillah pada kesempatan siang hari ini kita masih diberikan kenikmatan sehingga kita bisa berkumpul bersama dalam pelaksanaan sholat dzuhur kali ini.
            Sholawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada nabi agung kita Muhammad saw yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah nanti.
            Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkanlah saya pribadi untuk menyampaikan beberapa kata yang semoga nanti bermanfaat untuk para jaah sekalian.
            Alhamdulillah, sampai detik ini kita sedang melaksanakan puasa 4 kali, tapi saya yakin juga ada yang sedang melaksanakan 5 kali. Bahkan jauh disana ada yang sedang melaksanakan 6 kali. Hal ini terjadi karena meetakkan awal puasa yang berbeda-beda. Ada yang melaksanakan mulai hari sabtu, ada yang minggu. Namun dengan perbedaan tersebut jangan menjadikan diri kita lemah, menjadikan diri kita malah menimbulkan perselisihan. Namun dengan perbedaan kita semakin kuat untuk menjalankan ibadah kita.
            Seperti yang kita ketahui bahwa Negara kita adalah Negara multicultural, Negara yang beragam. Banyak perbedaan ras, etnis, suku bahkan agama. Agama itu sendiri pun kita beragam golongan. Namun sekali lagi perbedaan dalam agama jangan menjadikan kita lantas terpancing  untuk berbuat kerusuhan dan kerusakan dan menjelek-jelekkan golongan lain.
            Seperti Firman Allah,
Janganlah kalian mengolok-olok kaum lainnya, belum tentu kaum mereka (yang mengolok-olok) lebih baik dari kaum mereka (yang diolok-olok).
            Untuk itu dengan adanya firman tersebut, kita tak perlu meributkan adanya perbedaan. Kuatkan ibadah kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Karena puasa yang kita lakukan adalah menuju ke ketaqwaan.
            Seperti dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 183


Artinya: wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat sebelum kalian, supaya mereka bertaqwa.
            Dalam ayat tersebut jelas bahwa sebelum adanya puasa romadhon yang diperintahkan Allah SWT pada tahun 2 H, Allah telah menyerukan untuk berpuasa sebelum Muhammad lahir. Kita ketahui ada puasanya nabi Nuh as yang menandakan rasa syukur mereka terselamatkan dari badai banjir, kemudian nabi Musa yang berhasil mengalahkan raja Fir’aun dan nabi daud yang melaksanakan sehari puasa sehari tidak.
            Pada esensinya puasa yang dilakukan sebelum rasulullah saw sampai adanya puasa romadhon adalah supaya manusia untuk mencapai derajat taqwa. Sebenarnya apa itu taqwa? Taqwa adalah takut, taat, dan pauh. Takut terhadap Allah SWT sehingga menjauhi semua perkara yang mendatangkan kemarahan Allah. Patuh dan taat menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Untuk itu saya pribadi mengajak saudara sekalian untuk berlomba-lomba menjalankan kebaikan supaya kita dapat mencapai derajat taqwa.
            Sekian materi kultum dari saya, apabila banyak kesalahan dalam penyampaian, saya minta maaf yang setulus-tulusnya.

            Assalamu’alaikum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar