Ringkasan Kultum Teraweh, 20 Juni 2015
Makna Umur dalam Penghitungan Jawa
Dalam
hidup kita tidak bisa lepas dari unsur penghitungan termasuk penghitungan dalam
istilah jawa. Umur seseorang juga tidak lepas dari penghitungan. Dan penghitungan
umur seseorang ini terdapat seseuatu yang mendasarinya. Hal ini akan dikupas
tuntas dari pandangan istilah jawa.
Umur
seorang katakanlah anak telah memasuki umur belasan tahun, atau di usia remaja.
Dalam istilah jawa mulai dari umur sewelas (sebelas) sampai Songolas (Sembilan belas).
Akhiran menyebutkan katas LAS, sebenarnya kata tersebut dalam istilah jawa
mempunyai arti WELAS yang berarti menginginkan belas kasihan. Tak heran jika
pada umur-umur tersebut seorang anak sedang mencari jati diri untuk dikasihi. Sehingga
mulai ada rasa suka dengan lawan jenis dan merasa ingin disukai oleh orang
lain. Pada umur ini, anak kehilangan rasa percaya kepada orang tuanya. Anak
lebih mempercayai seorang teman darpada orang tuannya. Hal ini terbukti keteka
seorang anak disuruh menceritakan orang tuannya akan lebih menutup-nutupi,
namun jika anak bercerita tentang teman, akan terbuka sejujur-jujurnya. Pesan
singkat dari orang tua terkadang tak di balas, dibanding dengan pesan singkat
dari orang lain misal teman. Ada kesan mencari jati diri dari seorang anak
disini, ingin diakui oleh orang lain dan mencari belas kasihan terhadap orang
lain.
Setelah
memasuki tahap ini, anak memasuki umur dua puluh tahun ke atas. Dalam bahasa
jawa adalah selikur (dua puluh satu) sampai songolikur (dua puluh Sembilan).
Terdapat kata LIKUR diakhir penyebutan kata. LIKUR mempunyai arti lingguh
kursi. Maksudnya adalah pada umur tersebut orang akan disibukkan dengan mencari
jabatan, mencari pekerjaan, maupun mencari kemapanan. Tak heran pada usia ini anak
akan banyak mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya, menafkahkan dirinya
mapun keluarga. Sehingga pada masa ini dituntut untuk mencari kemapanan atau
pekerjaan tetap, syukur dapat kedudukan yang tinggi untuk dapat terakui oleh
lingkungan dan memudahkan dirinya dalam hidup. Ada istilah SELAWE (dua puluh
lima tahun) diantara selikur dan songolikur. SELAWE dalam artian Seneng lanang
wedok, adalah suatu keharusan pada masa kurang lebih umur tersebut seseorang
dituntut untuk menikah.
Dan
pada usia memasuki puluh-puluh tahun ada istilah SEKET (lima puluh tahun).
Artinya Senenge anggo kethu. Kethu disini sebagai umat islam adalah menggunakan
peci. Orang pada umur ini suka memakai peci adalah mengidentikkan dengan
dirinya yang mulai gemar ibadah. umur ini orang akan sadar bahwa hidup sudah
tidak lama lagi. Sehingga ada upaya untuk memperbaiki diri dalam hidupnya dan
mencari bekal untuk kehidupan setelah matinya. Setelah memasuki umur tersebut
ada istilah SEWIDAK (enam puluh tahun), artinya Sejatine wes tindak. Masa-masa
ini menyadari bahwa jiwa dan raga harus siap jika sewaktu-waktu ajalnya
diambil. Karena umur manusia sejatinya sekitar itu. Penegrtian lain adalah
bahwa pada umur ini orang akan lebih suka tindak ke tanah suci untuk
menyempurnakan agamanya. Maka tak heran jika pada umur ini, banyak orang jawa
yang berpergian ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar