Menungso Kuwi Sejatine Mung Kurang Siji...Yoiku :
NGOPI
NGOPI iku Tegese (Ngolah Pikiran),
Mulo Kopi iku Rasane Pait.
Nanging Sak Pait-Paite Kopi.. isih iso Digawe Legi
LEGI ( Legowo ning ati )/Berlapang Dada Hatinya
Carane Kudu Ditambahi Gulo
GULO (Gulangane Roso)/ Mengelola Perasaan Baik
Sing Asale Soko TEBU
TEBU (Anteb Ning Kalbu)/ Mantab Hatinya
Banjur Diwadahi Cangkir
CANGKIR (Nyancangne PiKIR). Menguatkan Pikiran
Trus Di Siram Wedang
WEDANG (Wejangan Sing Marahi Padang) / Nasehat Yg Menentramkan Hati
Ojo lali di Udeg
UDHEG (Usahane Ojo Nganti Mandeg )/Usaha Jangan Sampai Berhenti
Anggone Ngudheg Nganggo Sendok
SENDOK" (Sendhekno Marang Sing Nduwe Kautaman)/ Pasrahkan Pada Yang Maha Kuasa
Dienteni Ben Rodo Adem
ADEM (Ati digowo Lerem ) / Hati Jadi Tenang
Bar Kui Diombe Seruput
SERUPUT (Sedoyo Rubedo Bakal Luput) / Semua Godaan akan Terhindar
Meniko Filsah_i pon KOPI
Ayo ngopiii....
Sabtu, 07 Oktober 2017
NGILMU JOWO NGOPI
Jumat, 04 Agustus 2017
RAYUAN SEORANG AHLI TAJWID KEPADA ISTRINYA
Dik, saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan Saktah... hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar... . .
Aku di matamu mungkin bagaikan Nun Mati di antara idgham Billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada... .
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, Jelas dan terang... .
Jika Mim Mati bertemu Ba disebut ikhfa Syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta... .
Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham Mutamaatsilain...melebur jadi satu.
Cintaku padamu seperti Mad Lazim .. Paling panjang di antara yang lainnya... .
Setelah kau terima cintaku nanti,
hatiku rasanya seperti Qalqalah Kubro.. terpantul-pantul dengan keras... .
Dan akhirnya setelah lama kita bersama, Cinta kita seperti Iqlab,
ditandai dengan dua hati yang menyatu.. Sayangku padamu seperti Mad Thobi'i dalam quran... #Buanyaaakkk beneerrrrr....
Semoga dalam hubungan,
kita ini kayak idgham Bilaghunnah ya, Cuma berdua, Lam dan Ro' .. .
Layaknya Waqaf Mu'annaqah,
engkau hanya boleh berhenti di salah satunya, dia atau aku?
Meski perhatianku ga terlihat kaya Alif Lam Syamsiah, Cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariah, terbaca jelas... .
Dik, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain... perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya...
Aku harap cinta kita seperti Waqaf Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat...
Sama halnya dgn Mad 'Aridh dimana tiap mad bertemu Lin Sukun Aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu... .
Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di fikiranku
Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti Mad Aridlisukun ... 😘
Rabu, 05 April 2017
Beginilah KH Ahmad Dahlan Tarawih
Di pesantren ini, Muhammad Darwis ditemukan dengan Hasyim Asy’ari. Keduanya sama-sama mendalami ilmu agama dari ulama besar Syekh Sholeh Darat. Waktu itu, Muhammad Darwis berusia 16 tahun sementara Hasyim Asy’ari berusia 14 tahun. Dalam keseharian, Muhammad Darwis memanggil Hasyim dengan sebutan “Adi Hasyim”. Sementara, Hasyim Asy’ari memanggil Muhammad Darwis dengan panggilan “Mas Darwis”. Konon, semasa di pesantren, keduanya sekamar. Keduannya menjadi santri Syekh Sholeh Darat sekitar 2 tahun penuh.
Selepas nyantri di pesantren Syekh Sholeh Darat, keduanya mendalami ilmu agamanya di Makkah, dimana sang guru, Syekh Sholeh Darat pernah menimba ilmu bertahun-tahun lamanya. Tentu saja, sang guru sudah membekali akidah dan ilmu fikih yang cukup. Sekaligus telah memberikan referensi ulama-ulama mana yang harus didatangi dan diserap ilmunya selama di Makkah.
Puluhan ulama-ulama Makkah waktu itu berdarah Nusantara. Praktek ibadah waktu itu, seperti tasawuf, wirid, tahlil, membaca barzanzi (diba’) menjadi bagian dari kehidupan ulama-ulama Nusantara. Hampir semua karya-karya Syekh Muhmmad Yasin Al-Fadani, Syekh Muhammad Mahfud Al-Turmusi menceritakan tentang madzhab al-Syafi’i dan As’ariyah sebagai akidahnya. Tentu saja, itu pula yang diajarkan kepada murid-muridnya, seperti KH Ahmad Dahlan, Hasyim Asy’ari, Wahab Hasbullah, Syekh Abdul Kadir Mandailing, dll (Profil Pendidikan dan Ulama’ Indonesia di Makkah: Abd. Adzim Irsad).
Seusai pulang dari Makkah, masing-masing mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dari guru-gurunya di Makkah. Muhammad Darwis yang telah diubah namanya menjadi Ahmad Dahlan mendirikan persarikatan Muhammadiyah. Sedangkan Hasyim Asy’ari mendirikan NU (Nahdlatul Ulama). Begitulah persaudaraan sejati yang dibangun sejak menjadi santri Syekh Sholeh Darat hingga menjadi santri di Tanah Suci Makkah. Keduanya juga membuktikan, kalau dirinya tidak ada perbedaan di dalam urusan akidah dan madzhabnya.
Saat itu di Makkah memang mayoritas bermadzhab Syafi’i dan berakidah Asy’ari. Wajar, jika praktek ibadah sehari-hari KH Ahmad Dahlan persis dengan guru-gurunya di tanah suci. Semisal dalam shalat subuh, KH Ahmad Dahan tetap menggunakan Qunut, dan tidak pernah berpendapat bahwa Qunut shalat subuh Nabi Muhammad Saw adalah Qunut Nazilah. Karena beliau sangat memahami ilmu hadis dan juga memahami ilmu fikih. Begitu juga Tarawihnya, KH Ahmad Dahlan praktek Tarawih 20 rakaat.
Penduduk Makkah sejak berabad-abad, sejak masa Umar Ibn Al-Khattab, telah menjalankan Tarawih 20 rakaat dengan tiga witir, hingga sekarang. Jumlah ini telah disepakati oleh sahabat-sahabat Nabi Saw. Bagi penduduk Makkah, tarawih 20 rakaat merupakan ijma sahabat. Sedangkan penduduk Madinah melaksanakan 36 rakaat. Penduduk Madinah ber-anggapan, setiap pelaksanaan 2 kali salam, semua beristirahat. Pada waktu istirahat, mereka mengisi dengan thawaf sunnah. Nyaris, pelaksanaan shalat Tarawih hingga malam, bahkan menjelang shubuh. Di sela-sela Tarawih itulah keuntungan penduduk Makkah, karena bisa menambah pahala ibadah. Bagi penduduk Madinah, untuk mengimbangi pahala, mereka melaksanakan Tarawih dengan jumlah lebih banyak.
Jika di lihat dari pengertiannya, sebagaimana di dijelaskan oleh al-Hafiz Ibn Hajar al-Asqallani dalam kitab Fath al-Bari Syarh al-Bukhari sebagai berikut: “Shalat jamaah yang dilaksanakan pada setiap malam bulan Ramadhan dinamai Tarawih karena para sahabat pertama kali melaksanakannya, beristirahat pada setiap dua kali salam.
Istilah shalat Tarawih disebut juga shalat Qiyam Ramadhan, yang populer pada masa Umar Ibn Al-Khattab. Dengan tujuan utamanya ialah menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah shalat. Shalat Tarawih termasuk salah satu ibadah yang utama dan efektif guna mendekatkan diri kepada Allah. Sebenarnya, menghidupkan malam Ramadhan, bukan saja Tarawih. Namun, shalat merupakan ibadah paling utama, dan ini telah dilakukan oleh jumhur (sebagian sahabat Nabi Muhammmad). Sesuai dengan penuturan Nabi Saw yang artinya: “Barang siapa menghidupkan Ramadhan dengan Qiyam atas dasar iman dan semata-mata karena mengharap pahala Allah, maka dosa-dosa akan mendapat ampunan (HR Bukhari).
Jadi, baik KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari tidak pernah ada perbedaan di dalam pelaksanaan ubudiyah. Ketua PP. Muhammdiyah, Yunahar Ilyas ini menuturkan, KH. Ahmad Dahlan pada masa hidupnya banyak menganut fiqh mahzab Syafi’i, termasuk mengamalkan Qunut dalam shalat subuh dan shalat tarawih 23 rakaat. Namun, setelah berdirinya Majelis Tarjih pada masa kepemimpinan Kyai Haji Mas Mansur, terjadilah revisi-revisi, termasuk keluarnya Putusan Tarjih yang menuntunkan tidak dipraktikkannya doa Qunut dalam shalat subuh dan jumlah rakaat shalat Tarawih yang sebelas rakaat (Taqiyuddin Al-Baghdadi: Mutiara Sejarah Islam di Indonesia KH Ahmad Dahlan). Sedangkan alasan yang dikemukan oleh MajelisTarjih, karena Muhammadiyah bukan Dahlaniyah.
Jadi, hakekat shalat Tarawih yang diajarkan oleh ulama sekaliber KH Ahmad Dahlan sudah sesuai dengan ajaran Nabi dan sahabatnya (ijma’ sahabat). Praktek di Makkah dan Madinah hingga sekarang juga tetap 20 rakaat dan 3 witir. Melaksanakan Tarawih 20 rakaat ditambah dengan 3 wirit berarti melaksanakan kesepakatan ratusan sahabat Nabi Muhammad, sekaligus bentuk kesetiaan terhadap Nabi. Bagi pengikut Muhammadiyah, menjadi bukti kesetiaan terhadap perintis dan penggagas Muhammadiyah sejati.
Oleh Ahmed Azzimi
Watak Sipil Kepolisian
Mengkultivasi Kritisisme Masyarakat
Transformasi Jiwa Korsa
Aksentuasi Gerakan Dakwah Muhammadiyah
Antara Manusia dan Mesin: Refleksi atas Teknologi dalam Filsafat Kontemporer
Antara Ibadah dan Bid'ah di Bulan Rajab: Umroh dan Puasa
Ada sebagian dari kita yang berpikir, bahwa melaksanakan umroh pada bulan Rajab lebih utama dibandingkan bulan-bulan lainnya. Padahal, tidak ada keutamaan secara khusus umroh pada bulan Rajab dengan bersandar kepada dalil shahih. Rasulullah sendiri tidak pernah mengerjakannya, tidak pernah menyetujui salah seorang sahabat yang melakukannya. Dan, apabila Beliau menganjurkan umroh pada bulan Rajab secara khusus, maka itu tidak tsabit.
Antara Ibadah dan Bid'ah di Bulan Rajab: Dzikir dan Shalat
Kemiskinan dalam ilmu yang banyak terdapat dalam diri umat muslim, sering menyebabkan kesimpang siuran dalam amalan yang harus dilakukan. Bahkan, sering mengakibatkan perselisihan yang memicu emosi masing-masing pihak yang merasa paling benar. Walaupun, Allah dan Rasul-Nya telah melarang kita untuk berdebat dalam hal-hal yang menyangkut syar’i’at, karena kita telah diberi pedoman Alquran dan Sunnah.
Mencandra Indonesia
Antara Rahmat dan Laknat
Salah satu karakter orang yang bertakwa adalah dia selalu berinfak kapan saja dan dalam keadaan apa saja. Karenanya, seorang muttaqin (bertakwa) adalah orang yang akrab dengan rakyat kecil.
Islam, Seni, dan Kehidupan Beragama
Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari nilai-nilai keagamaan, betapapun kenyataan ini tidak diakui oleh sementara kalangan. Masalah-masalah pribadi tentang pengaturan hubungan dengan sesama manusia, masalah penyesuaian antara cita dan kenyataan yang dihadapi dalam kehidupan, serta hubungan manusia dengan kekuatan-kekuatan di luar dirinya, kesemuanya itu menghasilkan dimensi-dimensi dalam kehidupan manusia.
Dimensi-dimensi keagamaan ditampakkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekspresi keharuan yang dirasakan manusia, yang pada umumnya berbentuk kegiatan-kegiatan seni dan sastra.
Membumikan Takwa
Kewajiban ini tentu tak berlaku bagi yang berhalangan atau mendapat kemudahan secara agama. Kendati demikian, mereka harus tetap menangkap makna puasa dan menyebarkan nilai-nilai puasa dalam kehidupan. Melalui puasa, penguatan moralitas luhur, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran dan sunah Rasul diharapkan akan terjadi pada setiap individu Muslim. Pada gilirannya hal itu harus berdampak konkret pada kehidupan sosial. Persoalannya, apakah puasa kita sudah seperti itu atau belum, fenomena di sekitar bisa menjadi salah satu indikator.
Wasiat KH Ahmad Dahlan
Itulah wasiat yang berupa pesan singkat (semacam "SMS") dari pendiri Persyarikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, kepada para pengikut dan pendukungnya menjelang akhir kepemimpinan dan hayatnya (1923). Dan, wasiat itu, oleh Pak AR Fachruddin (ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah terlama, 1968-1990), dinilai sangat mendasar dan mendalam. Tetapi, wasiat itu akhir-akhir ini nyaris tak terdengar lagi. Tenggelam dalam dinamika dan perubahan zaman.
Sejarah, Hukum, dan Praktik Tarawih
Keserakahan Itu Candu
Jumat, 31 Maret 2017
Mulia Dalam Kejujuran
Manusia, siapa pun dia bisa salah dan khilaf. Manusia menjadi manusiawi karena dalam dirinya ada ruang untuk keliru.
Adam sang khalifah fil-ardh dan istrinya Hawa mengalami tahbith, dikeluarkan dari surga karena memakan buah khuldi. Keduanya menjalani hidup di dunia sebagai manusia biasa. Adam alaihissalam (AS) kemudian diberi tugas mulia sebagai nabi penyebar risalah pertama di muka bumi.
Risalah Syari’ah
Salahuddin Wahid: Berpikir, Bertanya, dan Berkarya
Pertanyaan-pertanyaan itu pula yang saat ini terus bergelayut di benak Salahuddin Wahid (71), pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Bagaimana mungkin Indonesia, negeri yang begitu kaya sumber daya, tidak bisa memanfaatkannya. Justru Bank Dunia menyebut 50 persen dari 230-an juta warga Indonesia masuk kategori miskin? Dan bagaimana pula, dari negeri yang kaya ini, jutaan warganya harus bergantung hidup ke negara lain yang lebih kecil dan tidak dianugerahi sumber daya melimpah seperti Indonesia?
Menjemput Rezeki-Nya
Ia adalah salah seorang sahabat Rasul yang kaya raya, dermawan, saleh dan dijamin masuk surga. Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad SAW, mempersaudarakan kaum muhajirin dengan kaum anshar.
Pada saat itu, Abdurrahman bin Auf, dipersaudarakan dengan seorang penduduk Madinah (kaum anshar) yang kaya raya dan pemurah bernama Sa’ad bin Rabi’.
Setelah mereka berdua berikrar dan saling berpelukan, kemudian Sa’ad bin Rabi’ menawarkan harta dan istrinya kepada Abdurrahman bin Auf.
Kamis, 30 Maret 2017
Refleksi Makna Hijrah dalam Konteks Kekinian
Rabu, 29 Maret 2017
IDEOLOGI PENDIDIKAN KONSERVATIF
Perilaku Mushallin
Orang yang jujur, amanah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Orang yang mampu mencegah dirinya dari perbuatan fakhsyaa dan munkar (keji dan jahat).
Serta orang yang memiliki kecintaan dan kepedulian yang tinggi kepada orang-orang yang lemah, seperti fakir, miskin, dan anak-anak yatim.
Profil Cendekiawan Muslim dalam Perspektif Al-Qur’an
Perjuangan Wali Songo Disingkirkan
Abad 7 hingga ke-13, peradaban Islam menguasai dunia dengan ilmu dan teknologinya yang lebih unggul dari Barat. Kemudian dihantam dan diratakan dengan tanah oleh Hulagu Khan (Mongol). Peradaban Aztec dan Inca dihancurkan pada masa awal penjelajahan Eropa dengan teknologi perang yang lebih canggih. Bangsa-bangsa Afrika menderita selama ribuan tahun akibat perbudakan. Nusantara kita dikangkangi Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang lebih dari 350 tahun lamanya. Inggris menguasai dunia dengan kemajuan teknologi perkapalan dan revolusi industri. Inggris menjajah India sejak abad ke-18. Cina dijajah negara-negara Barat dan Jepang pada abad ke-19. Pada Perang Dunia II, giliran Eropa dilindas Nazi Jerman. Jepang menjajah negara-negara Asia di Perang Dunia II. Amerika membom atom Jepang pada 1945. Bangsa yang unggul (superior) akan mudah mengalahkan bangsa yang lemah (inferior). Bangsa yang lemah, lembek akan dijadikan mangsa dan budak-budak serta kuli.
Gus Dur Sebenarnya Sedang Tidur
Rabu, 15 Maret 2017
Sendiri di Tengah Laut; Manipulasi Photoshop
Selasa, 07 Maret 2017
MEMFOKUSKAN OBJEK
Percaya atau tidak, sebaiknya ikuti tahap pengeditan sampai selesai.
Masukkan foto yang akan di edit.....
*foto di ambil dari perjalanan menuju ke puncak gunung Api Purba, Nglanggeran, Yogyakarta.*
MEMBUAT KREASI KARTUN NARUTO DARI WAJAHMU
EDIT PHOTOSHOP MANIPULASI FOTO DI TANAH KERING
Untuk langkah pertama adalah membuat layer baru, dengan klik Menu File pilih New maka akan muncul jendela seperti dibawah ini. Atur jendela perintah tersebut kemudian Ok.
EFEK BLUR BACKGROUND TUTORIAL PHOTOSHOP
🌾 *TAMAN TAMAN SYURGA*🌾
(HR. Muslim)
(Riwayat At Tirmidzi)
Minggu, 26 Februari 2017
Analisis Antropologi dan Pendekatan Sosiologi tentang Sistem Pendidikan
Dengan makin cepatnya perubahan kebudayaan, maka makin banyak diperlukan waktu untuk memahami kebudayaannya sendiri.
Pengetahuan Rasional dalam Pendidikan Islam
Rasional dan Rasionalisme
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR SEBAGAI MOTIVASI PESERTA DIDIK DI SDIT LUKMAN AL-HAKIM INTERNASIONAL YOGYAKARTA
PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK DI SMP N 13 YOGYAKARTA
Ukhasyah Minta Tebusan Kepada Rasul
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kpd mereka."
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dg manusia. Maka aku ingin bertanya kpd kalian semua. Adakah aku berhutang kpd kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tsb. Karena aku tidak mau bertemu dg Allah dlm keadaan berhutang dg manusia."
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tsb tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di
belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sdg sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".
Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
berkata: "Ykasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dg apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabtnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah".
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dg Ukasyah" .
Tanpa berlama2 dlm keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang bbrp batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.
"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."
"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku
melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu.
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"
bergantian memeluk Rasulullah SAW.
Allahumma sholli 'alayhi wassalam ...
Semoga Allah Swt. Sll meridloi kita semua, Amin
.....
Neraka Jahannam sepanjang hidup, Surga sepanjang hidup
Oleh : Ustadz Bahtiar Nasir
Jenazah disusul dengan jenazah....,
Kematian disusul dengan kematian berikutnya.
Berita tentang kematian terus bermunculan... ada yg mati karena kecelakaan, ada krn sakit, ada yang tiba2 mati tanpa diketahui sababnya. Semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua akan kuburkan, itu pasti.
Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja,
kuburan tempat manusia segala usia..
*Hari Kemarin* : kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi
*Hari ini* : kita jalani namun tak berlangsung lama
*Besok:* kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi.
*Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu.*
Minggu, 12 Februari 2017
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI MAN II YOGYAKARTA
PENDAHULUAN
Di era globalisasi bidang informasi dan telekomunikasi mengalami kemajuan khususnya untuk perangkat audiovisual, mobile phone dan komputer. Teknologi tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah cara hidup masyarakat dan berpengaruh terhadap beberapa aspek kehidupan. Hampir di segala lini kehidupan manusia sekarang telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, salah satunya di dalam dunia pendidikan. Dewasa ini, teknologi informasi telah banyak dimanfaatkan dan dikembangkan oleh para pakar pendidikan sebagai media belajar. Proses pembelajaran tentunya tida
Sejarah Kurukulum Pendidikan Islam Klasik
a. Kurikulum Pendidikan Rendah
Terdapat kesukaran ketika ingin membatasi mata pelajaran-mata pelajaran yang membentuk kurikulum untuk semua tingkat pendidikan yang bermacam-macam. Pertama, karena tidak adanya kurikulum yang terbatas, baik untuk tingkat rendah maupun tingkat penghabisan, kecuali Al-qur’an yang terdapat pada seluruh kurikulum. Kedua, kesukaran membedakan di antara fase-fase pendidikan
PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA GLOBALISASI
OPTIMALISASI MANAJEMEN SARANA PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan persoalan yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia, pendidikan sejatinya menjadi sentral dalam sebuah Negara, dikarenakan mampu membentuk peradaban pengetahuan. Keberhasilan suatu bangsa dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara sangat ditentukan oleh kemampuan dalam mengatur sebuah sistem kenegaraan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sektor pendidikan, sebagai hal yang sangat penting.
HADITS PAKAIAN DAN PERHIASAN
Ditinjau dari segi pendidikan setiap manusia baik sebagai individu maupun sebagai makluk sosial, seharusnya berpakaian secara sopan dan beradab sehingga dapat mencerminkan kepribadian dan akhlak yang anggun dan mulia. Konsep berpakaian sopan yang menampakkan kepribadian seorang muslim sejati itu sudah diatur dalam agama Islam. Hal ini sudah merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mengangkat harkat dan martabat mereka sendiri
CANDI TARA DI KALASAN
CANDI KALASAN
BUKIT PARALAYANG
PANTAI NGEDAN SAPTOSARI GK
MUNAFIK, LEBIH JELEK DARI ORANG KAFIR
Munafik adalah orang yang memiliki sifat nifak (kemunafikan).
Nifaq menurut syara’ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari’at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain.
Allah menjadikan orang-orang munafiq lebih jelek dari orang-orang kafir. Allah berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisaa’: 145)
Allah Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka…” (QS. An-Nisaa’: 142)
Nifaq ada dua jenis: Nifaq I’tiqadi & Nifaq ‘Amali (Namun kali ini yang akan dibahas hanya Nifaq I'tiqadi).
Nifaq I’tiqadi (Keyakinan) yaitu nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan pelakunya keluar dari agama dan dia berada di dalam kerak Neraka. Allah menyifati para pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan, seperti kekufuran, ketiadaan iman, mengolok-olok dan mencaci agama dan pemeluknya serta kecenderungan kepada musuh-musuh untuk bergabung dengan mereka dalam memusuhi Islam.
Orang-orang munafiq jenis ini senantiasa ada pada setiap zaman. Lebih-lebih ketika tampak kekuatan Islam dan mereka tidak mampu membendungnya secara lahiriyah. Dalam keadaan seperti itu, mereka masuk ke dalam agama Islam untuk melakukan tipu daya terhadap agama dan pemeluknya secara sembunyi-sembunyi, juga agar mereka bisa hidup bersama ummat Islam dan merasa tenang dalam hal jiwa dan harta benda mereka. Karena itu, seorang munafiq menampakkan keimanannya kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan Hari Akhir, tetapi dalam batinnya mereka berlepas diri dari semua itu dan mendustakannya.
Nifaq jenis ini ada empat macam, yaitu:
1. Mendustakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau mendustakan sebagian dari apa yang beliau bawa.
2. Membenci Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau membenci sebagian apa yang beliau bawa.
3. Merasa gembira dengan kemunduran agama Islam.
4. Tidak senang dengan kemenangan Islam.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah. Semoga Allah menyelamatkan kita dari kemunafikan.
🌐 almanhaj.or.id
TEMPELENG AJA" kalau anda ditanya BENARKAH TUHAN ITU ADA???
(3 Pertanyaan, 1 Jawaban)
👦Adalah seorang pemuda yang lama sekolah di Russia, ia telah kembali ke tanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama (Ustadz)siapa pun yang bisa menjawab 3 pertanyaan darinya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
👦 *Pemuda :* (Dengan nada SOMBONG pemuda itu bertanya), "Anda siapa...?? dan apakah bisa menjawab pertanyaan saya...??"
💂 *Ustadz :* "Saya hanyalah hamba ALLAH & dengan se-izin-NYA saya akan menjawab pertanyaan anda"
👦 *Pemuda :* (Tetap dengan nada SOMBONG), "Anda yakin..?!! sedang profesor & banyak orang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya".
💂 *Ustadz :* "Insya Allah saya akan mencoba sejauh kemampuan saya..!!"
👦 *Pemuda :* "Saya punya 3 buah pertanyaan..?!!
1⃣ Kalau memang TUHAN itu ada, tunjukkan wujud TUHAN kepada saya..?!!
2⃣ Apakah yang dinamakan TAKDIR..?!!
3⃣ Kalau SETAN diciptakan dari api, kenapa dimasukkan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama..?!! Apakah TUHAN tidak pernah berfikir sejauh itu..?!!
✅ Tiba-tiba pemuka agama tersebut MENAMPAR pipi si pemuda SOMBONG dengab keras.
👦 *(Sambil menahan sakit) si Pemuda berkata :* "Kenapa...?? Anda marah kepada saya...??"
💂 *Ustadz :* "Saya tidak marah..!! TAMPARAN itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya...!!"
👦 *Pemuda :* "Saya sungguh² tidak mengerti..?!!"
💂 *Ustadz :* "Bagaimana rasanya tamparan saya..?!!"
👦 *Pemuda :* "Tentu saja saya merasakan sakit..!!"
💂 *Ustadz :* "Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada..?!!"
👦 *Pemuda :* "Ya.. saya Percaya..!!"
💂 *Ustadz :* "Tunjukkan pada saya wujud sakit itu..?!!"
👦 *Pemuda :* "Saya tidak bisa..!!"
💂 *Ustadz :* "Itulah jawaban pertanyaan pertama, kita semua merasakan keberadaan TUHAN tanpa mampu melihat wujud-NYA.
💂 *Ustadz :* "Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya..?!!"
👦 *Pemuda :* "Tidak..!!"
💂 *Ustadz :* "Itulah yang dinamakan TAKDIR..!!"
💂 *Ustadz :* "Terbuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda..?!!"
👦 *Pemuda :* "Kulit..!!"
💂 *Ustadz :* "Terbuat dari apa pipi Anda..?!!"
👦 *Pemuda :* "Kulit..!!"
💂 *Ustadz :* "Bagaimana rasanya tamparan saya..?!!"
👦 *Pemuda :* "Sakit..!!"
💂 *Ustadz :* "Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika TUHAN berkehendak, maka neraka akan mjd tempat menyakitkan bagi setan".
Wallahua'lam
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Sabtu, 11 Februari 2017
PERTARUNGAN MAUT ITU BERADA DI ANTARA USIA 60 TAHUN HINGGA 70 TAHUN
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak banyak orang yg hidup hingga mencapai usia 60 tahun. Jika kita mencapainya maka waspadalah, karena inilah saat yang menentukan akhir perjalanan seorang manusia. Akhir yg baik (husnul khatimah) atau akhir yg buruk (su'ul khatimah).
ALLAH SWT juga mengingatkan hamba-Nya yg mencapai usia 60 tahun sebagaimana tersirat dalam firman-Nya dalam al Fathir ayat 35-37 berikut ini:
وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَا ۚ رَبَّنَاۤ اَخْرِجْنَا نَـعْمَلْ صَالِحًـا غَيْرَ الَّذِيْ كُـنَّا نَـعْمَلُ ؕ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ النَّذِيْرُ ؕ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu." (Dikatakan kepada mereka), "Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun."
Sahabat Ali R.A., Ibnu Abbas R.Anhumma dan Abu Hurairah R.A. menjelaskan firman ALLAH SWT di atas (yg artinya):
" Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yg cukup untuk berfikir bagi orang yg mau berfikir ", bhw artinya sampai mencapai usia enam puluh tahun.
Sedangkan yg dimaksud 'pemberi peringatan' dalam ayat di atas menurut para ulama adalah adanya uban di rambut kepala dan 'Sang Pemberi Peringatan' yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW.
Baginda Rasulullah SAW juga bersabda menguatkan ayat di atas (yg artinya):
"ALLAH SWT memberi udzur kepada seseorang yg diakhirkan ajalnya, hingga sampai usia 60 tahun". (HR Bukhari no. 6419).
Ibnu Hajar Rah mengatakan : "Makna hadits bahwa udzur dan alasan sdh tidak ada, misalnya ada orang yg mengatakan, 'Andai usiaku dipanjangkan, aku akan melakukan apa yg diperintahkan kepadaku'.
Dgn usia yg mencapai 60 tahun, maka tidak ada yg layak utk dia lakukan selain istighfar, ibadah ketaatan dan KONSENTRASI PENUH UNTUK AKHERAT ...! Baginda Rasulullah pernah bersabda bahwa usia umatnya adalah berkisar di antara 60-70 tahun ! Sedikit yang berhasil melewatinya."
(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dan, "Pertarungan maut itu berada di antara usia enam puluh tahun hingga usia tujuh puluh tahun.". (HR Bukhari).
Imam Fudhail bin Iyadh (Ulama Besar zaman Tabi' Tabiin) memberikan tausyiah : Barang siapa yg meyakini perjumpaan dengan Sang Khalik, ia harus sadar bahwa ia akan ditanya.
Dan siapa yg yakin hal ini, ia harus menyiapkan jawabannya," jelas Fudhail.
"Lalu bagaimana jalan keluarnya?" "Caranya mudah." Lalu Imam Fudhail menjelaskan tentang teori bertaubat;
"Beribadah dan beramal shalihlah di sisa usiamu, karena ALLAH SWT sangat menyayangi terhadap hambaNya yg mau menghabiskan sisa usianya untuk lebih mendekat kepadaNya, IN SYAA ALLAH ALLAH SWT akan ampuni dosa2 yg telah lalu dan ALLAH SWT berikan keselamatan serta kebahagiaan di dunia, di kubur hingga di Akhirat-Nya ALLAH SWT."
Disaat kita sudah betumur 50 tahun atau apalagi sudah menginjak usia 60 tahun atau bahkan lebih, maka biasakan berDoa memohon perlindungan dari ketidak-berdayaan, malas , fitnah dan dijauhkan dari siksa kubur:
“Allahuma inni a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali waljubni walharom wa a’udzibika minal fitnatil makhya wamamati wa a’dzubika min ‘adzabil qobr”.....HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah & malas, penakut & tua. Aku belindung kepada-Mu dari fitnah hidup & mati, aku juga berlindung dari siksa kubur.
Aamiin yaa Robbal ‘alamiin
Wassalaamu’alaikum wr wbr
Sukolilo 7 Januari 2017
Hanafi Pratomo
--------------------------------------------
MUSLIM
Muhammad Rusli Malik
(Penulis Tafsir Al-Barru)
Muslim mempunyai dua makna. Yaitu orang yang mengaku penganut ajaran Islam. Dan yang mencapai derajat berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
Jika menyebut berurut, Alquran selalu mendahulukan Muslim baru Mukmin (66:5 dan 33:35). Tapi jika menyebut tingkatan kualitas, selalu Muslim yang paling terakhir (2:132, 3:102, 7:126).
Yang pertama baru berjanji untuk menjadikan Islam sebagai jalan (ajaran) menuju kepada kesempurnaan jiwa. Jenis Muslim seperti ini yang paling banyak. Bisa saja isi kepalanya sudah sarat ilmu, tapi lakunya masih awam akibat kedangkalan jiwanya. Alih-alih menjadikan Islam sebagai jalan, sebagian mereka justru menjadikannya komoditas. Di sinilah muncul senjang antara Islam dan orang Islam.
_“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Kitab Suci), kemudian berlepas diri dari ayat-ayat itu lalu diikuti oleh setan, sehingga jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.”_ (7:175)
_“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi Kitab Suci (yaitu): ‘Hendaklah kalian menerangkan isi Kitab Suci itu kepada manusia, dan jangan menyembunyikannya,’ lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggungnya dan menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.”_ (3:187)
Sementara Muslim jenis kedua bukan saja telah mencapai Puncak Pencarian, Sang Kebenaran, *Al-Haq*, tapi bahkan sudah berserah diri sepenuhnya kepada-Nya, sebagai buah dari melewati jalan (ajaran) Islam. Tandanya, hatinya tenang, lakunya harmoni, dan keberadaannya di tengah manusia membuat yang lain ikut damai dan sejahtera. Akhlaknya mengingatkan manusia akan kebesaran Allah. Orang Islam diminta untuk berlomba-lomba menjadi terdahulu dalam Muslim jenis kedua ini (6:163, 39:12).
وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖ ؕ هُوَ اجْتَبٰٮكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍ ؕ مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَ ؕ هُوَ سَمّٰٮكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِ ؕ هُوَ مَوْلٰٮكُمْ ۚ فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ *
_"Dan berjihadlah kalian di jalan Allah dengan jihad yang benar. Dia telah memilih kalian dan tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kalian Muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kalian menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu. Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong."_ (22:78)
JANGAN MENGAMBIL ILMU AGAMA DARI AHLI BID’AH
Oleh
Ustadz Abu Isma’il Muslim al Atsari
Orang yang berniat mencari ilmu yang haq harus memperhatikan dari siapa dia mengambil ilmu. Jangan sampai mengambil ilmu agama dari ahli bid’ah, karena mereka akan menyesatkan, baik disadari atau tanpa disadari. Sehingga hal ini akan mengantarkannya kepada jurang kehancuran.
Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah menyatakan, bahwa untuk meraih ilmu ada dua jalan.
Pertama : Ilmu diambil dari kitab-kitab terpercaya, yang ditulis oleh para ulama yang telah dikenal tingkat keilmuan mereka, amanah, dan aqidah mereka bersih dari berbagai macam bid’ah dan khurafat (dongeng; kebodohan). Mengambil ilmu dari isi kitab-kitab, pasti seseorang akan sampai kepada derajat tertentu, tetapi pada jalan ini ada dua halangan. Halangan pertama, membutuhkan waktu yang lama dan penderitaan yang berat. Halangan kedua, ilmunya lemah, karena tidak dibangun di atas kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip.
Kedua : Ilmu diambil dari seorang guru yang terpercaya di dalam ilmunya dan agamanya. Jalan ini lebih cepat dan lebih kokoh untuk meraih ilmu.[1]
Akan tetapi pantas disayangkan, pada zaman ini kita melihat fenomena pengambilan ilmu dari para ahli bid’ah marak di mana-mana, padahal perbuatan tersebut sangat ditentang oleh para ulama Salaf. Maka benarlah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah memberitakan bahwa hal itu merupakan salah satu di antara tanda-tanda dekatnya kiamat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِنْ أَشْرِاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُلْتَمَسَ الْعِلْمُ عِنْدَ الْأَصَاغِرِ
“Sesungguhnya di antara tanda hari Kiamat adalah, ilmu diambil dari orang-orang kecil (yaitu ahli bid’ah)” [2].
Imam Ibnul Mubarak rahimahullah ditanya : “Siapakah orang-orang kecil itu?”
Beliau menjawab : “Orang-orang yang berbicara dengan fikiran mereka. Adapun shaghir (anak kecil) yang meriwayatkan dari kabir (orang tua, Ahlus Sunnah), maka dia bukan shaghir (ahli bid’ah).[3]
Di dalam riwayat lain, Imam Ibnul Mubarak juga mengatakan: “Orang-orang kecil dari kalangan ahli bid’ah”. (Riwayat al Lalikai, 1/85).
Syaikh Bakar Abu Zaid –seorang ulama Saudi, anggota Komisi Fatwa Saudi Arabia- berkata : “Waspadalah terhadap Abu Jahal (bapak kebodohan), yaitu ahli bid’ah, yang tertimpa penyimpangan aqidah, diselimuti oleh awan khurafat; dia menjadikan hawa nafsu sebagai hakim (penentu keputusan) dengan menyebutnya dengan kata “akal”; dia menyimpang dari nash (wahyu), padahal bukankah akal itu hanya ada dalam nash? Dia memegangi yang dha’if (lemah) dan menjauhi yang shahih. Mereka juga dinamakan ahlusy syubuhat (orang-orang yang memiliki dan menebar kerancauan pemikiran) dan ahlul ahwa’ (orang-orang yang mengikuti kemauan hawa nafsu). Oleh karena itulah Ibnul Mubarak menamakan ahli bid’ah dengan ash shaghir (anak-anak kecil).[4]
Dan tanda hari Kiamat, yaitu “mengambil ilmu dari orang-orang kecil (yaitu ahli bid’ah)” pada zaman ini benar-benar sudah terjadi dan terus berjalan. Sungguh telah terbukti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Bahkan sesuatu yang lebih besar dari itu, yaitu mengambil ilmu agama Islam dari orang-orang kafir, yakni para dosen yang mengajarkan pengetahuan tentang Islam di berbagai perguruan tinggi di negara Barat.
Maka apakah kira-kira komentar para ulama Salaf, jika mereka mengalami zaman kita ini? Sedangkan mereka adalah orang-orang yang sangat tulus dalam memberikan nasihat, dan tegas menghadapi berbagai penyimpangan?
Marilah kita renungkan perkataan Imam adz Dzahabi rahimahullah tentang ahli bid’ah pada zaman beliau.
Beliau mengatakan: “Jika engkau melihat seorang mutakallim (seorang yang zhahirnya muslim tetapi menggeluti ilmu kalam, mantiq, filsafat, Pen), ahli bid’ah, berkata,’Tinggalkan kami dari al Kitab (al Qur`an) dan hadits-hadits, dan datangkanlah akal,’ maka ketahuilah bahwa dia Abu Jahal. Dan jika engkau melihat seorang salik tauhidi (seorang shufi, Pen) berkata,’Tinggalkan kami dari naql (wahyu) dan akal, dan datangkanlah perasaan dan rasa,’ maka ketahuilah bahwa dia adalah iblis yang telah muncul dengan bentuk manusia, atau iblis telah merasuk padanya. Jika kamu merasa takut padanya, maka larilah. Jika tidak takut, maka bantinglah dia, dan tindihlah dadanya, dan bacakan ayat kursi kepadanya, dan cekiklah dia”.[5]
PERINGATAN PARA ULAMA
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyebutkan sifat ulama yang akan selalu ada sepanjang zaman, sampai waktu yang dikehendaki oleh Allah, yaitu di dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
يَحْمِلُ هَذَا الْعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلَفٍ عُدُوْلُهُ : يَنْفُوْنَ عَنْهُ تَحْرِيْفَ الْغَالِيْنَ وَتَأْوِيْلَ الْجَاهِلِيْنَ وَ إِنْتِحِالَ الْمُبْطِلِيْنَ
“Ilmu agama ini akan dibawa oleh orang-orang yang lurus pada setiap generasi; mereka akan menolak tahrif (perubahan) yang dilakukan oleh orang-orang yang melewati batas; ta’wil (penyimpangan arti) yang dilakukan oleh orang-orang yang bodoh; dan kedustaan yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat kepalsuan” [6]
Hadits ini jelas dan tegas menunjukkan sifat-sifat pengemban ilmu agama, yaitu ‘adalah (lurus, istiqamah), maka sepantasnya ilmu itu hanyalah diambil dari mereka. Oleh karena itu, banyak peringatan ulama tentang memilih guru agama yang tepat di dalam mengambil ilmu. Berikut ini di antara perkataan ulama berkaitan dengan hal tersebut.
1). Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu berkata :
اُنْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ هَذَا الْعِلْمَ فَإِنَّمَا هُوَ دِينٌ
“Perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ilmu ini, karena sesungguhnya ia adalah agama” [7]
Perkataan ini juga diriwayatkan dari sejumlah Salafush Shalih, seperti Muhammad bin Siirin, adh Dhahhak bin Muzahim, dan lain-lain (Lihat muqaddimah Shahih Muslim).
2). Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata :
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا أَتَاهُمُ الْعِلْمُ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ مِنْ أَكَابِرِهِمْ , فَإِذَا أَتَاهُمُ الْعِلْمُ مِنْ قِبَلِ أَصَاغِرِهِمْ , وَ تَفَرَّقَتْ أَهْوَاءُهُمْ , هَلَكُوْا
“Manusia akan selalu berada di atas kebaikan, selama ilmu mereka datang dari para sahabat Nabi Muhammad n dan dari orang-orang besar (tua) mereka. Jika ilmu datang dari arah orang-orang kecil (ahli bid’ah) mereka, dan hawa-nafsu mereka bercerai-berai, mereka pasti binasa” [8].
Sumber: https://almanhaj.or.id/2602-jangan-mengambil-ilmu-dari-ahli-bidah.html
SUCI DLM DEBU - IKLIM
Satu penghayatan dan renungan bersama
*Engkau bagai air yang jernih*
🔹Itulah diri kita yang sebenar (Ruh)
*Di dalam bekas yang berdebu*
🔹Jasad/Badan yang asalnya di jadikan dari tanah.
*Zahirnya kotoran itu terlihat*
🔹Sifat manusia suka melihat keburukan orang lain
*Kesucian terlindung jua*
🔹Hal-hal yang baik biasanya tak beberapa di pandang dan ambil peduli.
*Cinta bukan hanya di mata*
🔹Cinta bukan dari sudut syariat semata-mata @ solat
*Cinta hadir di dalam jiwa*
🔹Cinta yang mutlak terbit dari hati yang suci dan bersih @ zikrullah
*Biarlah salah di mata mereka*
🔹Mereka yang benar-benar mahu menjadi hamba ALLAH di pandang serong dan rendah oleh masyarakat
*Biar perbezaan terlihat, antara kita*
🔹Perbezaan di antara hamba ALLAH dan hamba Dunia
*Kuharap engkau kan terima*
🔹Bermunajat agar di terima Ilahi
*Walau di pandang hina*
🔹Sebagai hamba yang hina
*Namun hakikat cinta kita, kita yang rasa*
🔹Perasaan yang wujud antara hamba dan penciptanya tidak dapat di ungkap dengan kata-kata
*Suatu hari nanti, pastikan bercahaya*
🔹Di alam akhirat
*Pintu akan terbuka, kita langkah bersama*
🔹Bila mendapat syurga bersama mereka-mereka yang berjaya
*Di situ kita lihat, bersinarlah hakikat*
🔹Diri kita yang sebenar.. berseri-seri dan bersinar
*Debu jadi permata, hina jadi mulia*
🔹Roh mereka-mereka yang soleh, yang dihina di dunia menjadi mulia di akhirat
*Bukan khayalan, yang aku berikan*
🔹Kitab Al Quran
*Tapi keyakinan yang nyata*
🔹Kitab yang memberi keyakinan dan cahaya kebenaran.
Dinyanyikan oleh Saleem Iklim pada tahun 1990.. Setelah 26 tahun baru terurai isinya..😔😊
tetapi bukan penyanyi lagu tu yg penting tapi pencipta lirik lagu 'Suci Dalam Debu' tu,
*S. Amin Shahab adalah pengikut aliran tasauf/Sufi.*
_*WaAllahuallam*_
MENGAPA KITA HARUS ISTIQOMAH MENGAJI
*Oleh Ustaz Ahmad Dusuki*
■Jangan sekali kali tinggalkan *Al Quran*...Ini cara mudah lepaskan diri dari *seksaan kubur*.
*■Rumah* yang dibacakan *Al Quran*, pada *waktu malam* rumahnya *bercahaya,* sehingga dikenali *Malaikat.*
■Jika *mati* orang yang suka baca *Al Quran* Ini, *cahaya* di rumahnya akan *diangkat ke langit & malaikat2* akan tau, ooo, *mati* sudah sipembaca *Al Quran* ini, Mari kita *solatkan rohnya*.
■Didalam *kubur*, *malaikat* akan *berlemah lembut* dengan *mayat*.
*■Al Quran* akan *duduk didada* kita selepas kita *selesai dimandi & dikafankan* & terus *menemani* kita didalam *kubur.*
*■Azab kubur* bermula apabila *mayat* tidak dapat *menjawab soalan2 Malaikat*
*■Sesi soal jawab* berlangsung *selama 3 hari*. Ada *Riwayat* lain kata *7 hari*.
■Penting *7 hari* ini kita *mendapat doa* dari *anak2 yang soleh* supaya *hari2 kita indah didalam kubur*.
*■Masa mayat* tu *duduk* kita akan *sedar*, ohh...aku dah *meninggal* dah... 😭
■Pesanan akhir Ustaz, *sebelum mati*, tolong *pastikan sekurang kurangnya ada Al Mulk dalam Dada kita*.
اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
آميـــــــــــــــــــن
*■Celakalah orang* yang tidak dapat *jawab soalan* mengenai *Rasullullah SAW*.
dalam *kubur Al Quran* akan berkata *kepada mayat*, aku ini *Al Quran* yang dulu *kamu baca dengan suara yang lantang & mendayu*.
■Aku akan *menemani* kamu sehinggalah kamu *masuk ke syurga*.
■Lepas tu baru *Al Quran* akan *lepaskan mayat* kepada *2 malaikat* yang akan *menyoal*.
■Jangan lupa *salawat, cintailah Nabi* sepenuh jiwa
*Semoga Bermanfaat*
*Pesanan untuk diri dan hati 😥*
*💎Agama itu Nasihat💎*
*"SUAMIKU MILIK IBUNYA"*
Berpuluh kali membaca postingan ini, tidak akan bosan.
Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya.
Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah
pasti habis bertengkar lagi dengan suaminya.
Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan suaminya. Ayah Sarah yang juga keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya.
Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya dengan suaminya tadi malam.
Sarah kecewa karena suaminya telah membohongi Sarah selama ini.
Sarah menemukan buku rekening suaminya terjatuh didalam mobil.
Sarah baru tahu, kalau suaminya selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama.
Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terima pun sejumlah uang yang sama.
Berarti sudah 1 tahun lebih, suaminya membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain. Jangan-jangan ada wanita lain??
Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.
*"Sarah...,*
*» Yang pertama, langkahmu datang ke rumah ayah sudah melawan Firman Allah
*karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu"*
Kalimat ayah sontak membuat Sarah
kebingungan.
Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.
*» "Yang kedua,* *mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya.*
*Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu.*
*Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga.*
Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh".
Lanjut ayahnya.
"Sarah.., suamimu menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita.
Suamimu tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama.
Kamu sudah mengenalnya, dan kamu merasa setelah menikah dengan suamimu, maka hanya kamulah wanita yang
memilikinya".
"Suamimu meminta maaf kepada ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu.
Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal watakmu" mata ayah mulai berkaca-kaca.
*"Sarah...,*
*kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu.*
*Jika suamimu berkenan pdmu,*
*maka Allah pun berkenan.*
*Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.*
Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya.
Jangan sampai kamu menjadi
penghalang bakti suamimu kepada ibundanya".
*"Suamimu, dan harta suamimu adalah milik ibu nya".*
Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya.
Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan.
• Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa hingga anak laki-lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja.
• Kemudian anak laki-laki itu akan sibuk dengan kehidupan barunya.
• Bekerja untuk keluarga barunya.
• Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya.
• Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. sebulan sekali, atau bahkan hanya1 tahun sekali.
"Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu.
Kenapa?
Karena rumahnya kecil dan sempit? Sehingga kamu merajuk kepada
suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana.
Anak-anakmu pun tidak akan betah disana.
Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali".
"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana.
Bagaimana dengan ibu mertuamu yang dibiarkan saja untuk tinggal disana?"
*"Uang itu diberikan untuk ibunya.* Suamimu ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan.
Dari uang itu ibu suamimu hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya.
Sarah membatin dalam hatinya, uang yang diberikan suaminya sering dikeluhkannya kurang. Karena Sarah butuh banyak pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah.
Sarah juga sangat menjaga
penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa.
Berjalan-jalan setiap minggu di mall. Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.
Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan.
Tukang gorengan yang berhasil :
• Menjadikan suaminya seorang sarjana,
• mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan banyak orang.
• Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.
"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis sarah meledak.
Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.
*"Sarah...*
*• kembalilah ke rumah suamimu.*
*Ia orang baik nak...*
*• Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya.*
*• Bantu suamimu menggapai surganya,* *dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke surga
Ibunda Sarah membisikkan kalimat itu ke telinga Sarah.
Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya.
Bathinnya sakit, menyesali sikapnya.
Sarahpun pulang menghadap suaminya dan sambil menangis memohon maaf kpd suaminya atas prasangka yg salah selama ini.
Di lain hari, sarahpun mengikiti suaminya bersilaturahmi kpd ibu kandung suaminya alias mertua dirinya.
Suaminya meneteskan air mata menatap istrinya yg di tangan istrinya tertenteng 4 liter minyak goreng untuk mertuanya.
Tetesan air mata suami bukan masalah jumlah liternya
tapi karena perubahan istrinya yg senang dan nampak ihlas hendak datang kpd orang tuanya alias mertua istrinya.
Seterusnya Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya.
Sesekali waktu, Sarah bukan mengajak suaminya ke Mall tapi minta anjangsana ke rumah mertuanya dan juga orang tuanya.
🙏🙏
Semoga para istri tetap mendukung suaminya tuk berbakti pada ibunya.
Sholawat Munjiyat
Bacaan latin:
ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLAATAN TUNJIINAA BIHAA MIN JAMII 'IL AHWAALI WAL AAFAATI WATAQDHI LANAA BIHAA JAMII 'ALHAAJAATI WATU THOHHIRUNAA BIHAA MIN JAMII 'ISSAYYI-AATI, WATAR FA 'UNAA BIHA 'INDAKA A'LADDAROJAATI WATUBALLIGHUNAA BIHAA AQSHOL GHOOYAATI MINJAMII 'IL KHOIROOTI FIL HAYAATI WABA'DAL MAMAATI INNAKA 'ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR
Terjemahan / Arti
Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang dengan rahmat itu Engkau akan menyelamatkan kita dari semua keadaan yang mendebarkan dan dari semua cobaan yang dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan kepada kita hajat, Yang dengan rahmat itu Engkau akan membersihkan kita dari semua keburukan/kesalahan. Yang dengan rahmat itu Engkau akan mengangkat kita kepada setinggi-tinggi derajat.Yang dengan rahmat itu pula Engkau akan menyampaikan kita kepada sesempurna-sempurnanya semua maksud dari semua kebaikan pada waktu hidup dan setelah mati, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Keutamaan
Sholawat Munjiyat artinya shalawat penyelamat. Sholawat ini mengandung khasiat yang sangat besar dan sudah masyhur dan sudah pernah dipraktekkan oleh Syech Musa Al Dlarir. Beliau mendapat Sholawat itu dari Nabi saw, dalam mimpinya. Pada suatu hari Syech Musa pergi naik kapal bersama orang banyak tiba-tiba ada angin yang hebat hingga kapal nyaris tenggelam karena diterpa ombak yang begitu dasyat. Para awak kapal dan penumpangnya bingung dan berfikir bagaimana supaya dapat selamat. Dalam keadaan seperti itu Syech Musa terasa ngantuk berat sampai tidak bisa ditahan hingga tertidur, dalam tidurnya Syech Musa bertemu Nabi Saw. dan diberi amalan Sholawat Munjiyat dan berharap diajarkan kepada penunpang kapal untuk membaca 1000 kali. Setelah Syech Musa terjaga dari tidurnya menceritakan hal mimpinya kepada para penumpang kapal dan mengajari Sholawat tersebut. Kemudian secara bersama membaca Sholawat Munjiyat yang diajarkan tadi, belum sampai 1000 kali, baru kira-kira 300 kali karena pertolongan Allah, angin makin lama makin reda sehingga kapal tidak tenggelam dan penumpang di beri keselamatan oleh Allaw SWT, berkat fadlilah Sholawat Munjiyat.
Dibaca 41 kali di saat lahirnya seorang anak ,insya Allah anak itu kelak akan jadi orang besar lagi shaleh, tatat kepada Allah dan RasulNya, patuh kepada nasehat orang tua / guru serta menjadi anak yang berguna bagi agama nusa dan bangsa.
Dibaca 40 kali setelah sholat fardlu ,akan dapat menghilangkan kesusahan, mempermudah semua pekerjaan dan urusan, membuka dan meluaskan rezeki, menerangkan hati, meninggikan pangkat dan derajat, dan membuka pintu kebaikan dan dapat menolak atau menghindar bencana ,musibah dalam bentuk apa pun.
Jika hajat anda ingin lekas di kabulkan , tapi syaratnya harus yakin banget, baca 11 kali setelah sholat fardlu dan pada tengah malamnya dirikan sholat hajat 2 rakaat, lalu baca Sholawat Munjiyat 1000 kali ( ini cara pamungkasnya biar cepat di kabulkan) ini cocok untuk hajat yang yang sangat mendesak dan urgen misalnya ingin dapat jodoh atau yang lainnya.