Kini
akupun fokus ke pantai Ngedan yang katanya mempunyai pesona yang unik dan
indah. Penasaran saya semakin menjadi, namun perjalanan yang sudah lama tak
kunjung menemukan jalan menuju ke pantai Ngedan. Sebelumnya sempat saya tanya
pada petugas retribusi pantai Ngobaran, “masih jauh mas, disana lurus terus
nanti ada warung besar (mungkin semacam supermarket) nah itu tanya saja di
sana”. Aku pikir jauhnya perjalanan paling cuma 15 menitan. Setelah menelusuri
jalan keluar pantai Ngobaran, ternyata sangat jauh jalan keluarnya yaitu 10 KM,
aku menemukan jalan besar. Aku pikir bentar lagi akan sampai, jadi aku
memutuskan untuk menelusuri jalan. Tetapi tak ada tanda yang menunjukkan ke
pantai Ngedan, aku memutuskan untuk bertanya ke penduduk sekitar. “msih sekitar
1 jam mas menuju pantai ngedan”, jawab salah satu warga. Firasatku ternyata
salah, namun tak gentar untuk
melanjutkan perjalanan walau kabur gelap menyelimuti langit.
Cuaca
yang mendung, membuat udara terasa dingin. Dan nasib sialnya adalah gigiku
kumat terasa linu, cenat-cenut. Namun perjalananku masih semangat untuk menuju
ke pantai. Cenat-cenutpun semakin menjadi, tapi bahagianya aku menemukan arah
yang menuju pantai Ngedan, jadi dari jalan utama akupun bergegas belok kiri
sesuai arah petunjuk. Dan itupun bertuliskan 10 KM. ditengah perjalanan aku tak
tahan dengan gigi yang rewel ini, akupun memutuskan untuk bersinggah di salah
satu Masjid sekalian untuk memenuhi ibadah di siang hari. Teman saya yang
kebetulan menemani, mancarikan saya obat sakit gigi. Lama aku menunggu dia di
warung yang kebetulan di depan masjid. Tak ada curiga apa-apa dia membawa gelas
yang berisi air putih, karena kupikir puyer memang membutuhkan air. Alangkah
terkejutnya ketika dia bekata, “gag ada puyer nih diminum. Sebelum diminum,
kumur-kumur dahulu 3 x kemudian di buang, sisanya di minum sampai habis. Airnya
sudah di doakan sama bapaknya”. Tanpa ada tindakan lain, saya menuruti apa
perkataanya, walaupun dalam hati saya terasa aneh, dan tak percaya dengan
kesembuhan semacam itu. Setelah itu saya bergegas beribadah, dan melanjutkan perjalanan, tak lama arah
berubah menjuju jalan setapak yang cukup jauh kurang lebih 5 KM melalui jalan
setapak. Lumayan menantang perjalanan ini, dan gigi saya masih tersa sakit.
Setelah sampai tak ada perubahan yang menunjukkan kesembuhan, tapi saya abaikan
dan tatap fokus pada pantai Ngedan. Dengan bergegas saya menuju tempat yang
sedang tenar di instagram, yaitu di tangga di atas karang. Untuk menuju kesana
harus berjalan kaki sekitar 500 meter. Tapi perjalanan ditemani pemandangan
yang sangat indahnya sampai tak terasa sampai pada tujuan kami. Dan di sana Waw
luar biasa indahnya. Kamipun menikmati keberadaan di sana sambil beristirahat.
Tak rugilah pergi kesini dengan perjalanan yang cukup menantang. Gigiku pun
mulai berangsur membaik sampai akhirnya sembuh dari sakitnya, dan Alhamdulillah
sampai sekarang tidak merasakan sakit lagi. Hal yang menajubkan ini tak bisa
kulupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar