Apakah kamu mengira maksiat yang mungkin kita telah bertaubat darinya dahulu, tidak akan menghampiri kita lagi?
Mustahil...
Berkata para ulama,
ما من تائب يتوب من معصية إلا و عرضت عليه نفس المعصية لكن في الخلوة.
Tidaklah seseorang bertaubat dari sebuah maksiat melainkan akan di coba kembali dengan maksiat yang sama namun...saat ia sedang sendiri.
Allah menguji apakah taubatnya sungguh-sungguh atau tidak.
Maka saat kalian sedang sendiri tak satu pun orang mengetahui, kemudian muncul niat untuk bermaksiat yang dahulu kalian pernah taubat darinya...
Ketahuilah itu merupakan kesempatan besar terampuninya dosa, karena...
Allah berfirman,
"Sesungguhnya yang takut kepadaKu saat ia sendiri maka untuknya ampunan dan pahala yang besar "(QS. Al Mulk:12).
Cermatilah... ayat ini datang setelah ayat-ayat yang mensifati neraka, seakan mengindikasikan yang membuat kalian lolos dari neraka adalah takut kalian kepada Allah saat sendiri.
Dan... jika kalian lolos dari neraka kemana kalian akan pergi? Tentu surga! Apakah hanya satu surga? Tidak!
Allah berfirman,
Dan bagi orang yang takut akan RabbNya ada dua surga. (QS. Ar-Rahman:46)
Ya... dua surga, satu surga sebagai balasan meninggalkan maksiat, dan satu surga sebagai balasan mengerjakan ketaatan.
Berkata para orang sholih, ayat ini sering sekali menahan saya bermaksiat saat sendiri, dan menyamangati saya untuk beribadah saat saya sendiri.
Penutupnya kisah ibnu Umar, saat beliau sedang makan bersama kawannya, ada seorang pengembala kambing yang lewat, ibnu Umar mengatakan, "kemarilah makan bersama kami".
Pengembala berkata, "aku sedang berpuasa".
Ibnu Umar sangat takjub,"bagaimana bisa di hari yang sangat panas dan engkau berada di gunung mengembala kambing dalam keadaan berpuasa?".
Pengembala berkata, "Ini hanya hari hari yang akan kita lewati".
Semakin takjub ibnu umar dengan pengembala ini, "baiklah, biarkan aku membeli satu kambingmu lalu kita potong dan ambil semua dagingnya untukmu berbuka puasa".
"Tidak bisa, ini punya tuanku", kemudian ibnu Umar mencoba menguji kejujuran orang ini, "bilang saja satu kambing di makan oleh srigala".
Pengembala itu menjawab sambil menunjukkan jarinya keatas "namun bagaimana dengan Allah"?
Mendengar jawaban tersebut, ibnu Umar benar-benar takjub dengan kejujurannya di kala tak ada tuannya, akhirnya beliau pergi ke tuan pengembala tersebut, membeli kambing-kambingnya dan membebaskan si pengembala kambing tersebut.
Sejak hari itu Ibnu Umar sering sekali mengulang-ulang ucapan "berkata si pengembala itu, namun bagaimana dengan Allah???" Radhiallahu anhu...
So...jauhi maksiat dikala banyak orang dan yang terpenting saat sedang sendiri, karena kelazatan maksiat saat sendiri itu benar adanya namun fana, namun kelezatan taat saat sendiri tidak ada tandingannya dan kekal.
Muhammad Chalid Syar'ie
------
Madinah,
13 Jummadil Awwal 1438
10 Feburari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar