1 / 3
belajar satu
2 / 3
belajar 2
3 / 3
Caption Three

Minggu, 12 Februari 2017

HADITS PAKAIAN DAN PERHIASAN

PENDAHULUAN
Ditinjau dari segi pendidikan setiap manusia baik sebagai individu maupun sebagai makluk sosial, seharusnya berpakaian secara sopan dan beradab sehingga dapat mencerminkan kepribadian dan akhlak yang anggun dan mulia. Konsep berpakaian sopan yang menampakkan kepribadian seorang muslim sejati itu sudah diatur dalam agama Islam. Hal ini sudah merupakan kewajiban yang harus   dilaksanakan untuk mengangkat harkat dan martabat mereka sendiri

Ditinjau dari ajaran Islam banyak sekali kita temui berbagai kesulitan yang dihadapi umat Islam dalam membimbing maupun membina generasi mudah saat ini seperti cara berpakain yang tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh agama Islam bahkan di sekolah tetap ditekankan supaya jangan terlalu berpenampilan menonjol baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Kalau masalah ini tidak segera diatasi maka akan semakin tersebarlah berbagai kerusakan akhlak yang berimplikasi terhadap maraknya kekejian dan berbagai penyakit rohani dalam kehidupan sehari-hari seperti seks bebas, penampakan aurat tubuh, berpakaian terbuka,  ikutan trendy (zaman), memakai jilbab hanya sebatas menutup kepala saja.
PAKAIAN DAN PERHIASAN
Allah Swt telah menganugerahkan manusia dengan berbagai  nikmat dan karunia yang tiada terhingga nilainya. Salah satu bentuk  nikmat yang dianugerahkan adalah mengajarkan kepada manusia pengetahuan tentang tata cara berpakaian. Pernyataan ini penting artinya bila dilihat dari segi agama Islam karena tuntunan sandang   sebagai penutup jasmani sekaligus dikaitkan fungsinya untuk menumbuhkan keindahan guna mendekatkan diri kepada Allah Swt. Busana dapat mempengaruhi terbitnya kesadaran dan ketaqwaaan seseorang kepada Allah Swt.
A.           Pengertian Pakaian dan perhiasan
Berpakaian berasal dari kata pakaian yang artinya suatu yang harus diperhatikan oleh laki-laki maupun perempuan. Sebab pakaian merupakan pelindung yang dibutuhkan oleh kesehatan. Pakaian merupakan penutup yang melindungi sesuatu yang dapat menyebabkan malu apabila terlihat oleh orang lain. (Wardiati, 2004 : 15)
Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya yang berbunyi :
Artinya :”Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS. al-Ahsab : 59)
Ayat di atas menjelaskan dua fungsi pakaian yaitu sebagai  penutup aurat dan sebagai perhiasan. Dengan demikian fungsi utama dan pertama dari pakaian adalah sebagai perhiasan untuk memperindah penampilan dihadapan Allah dan sesama manusia inilah fungsi etika berpakaian.
Sedangkan pendapat lain mengatakan pakaian adalah   hiasan yang dikuasai oleh fitrah tanpa ada beban. Allah dan rasullnya sangat tidak menyukai seorang muslim yang memakai perhiasan yang berlebihan dan menjadi sombong karna perhiasan tersebut, seperti hadits di bawah ini :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لاينظر الله إلى من جر ثوبه خيلاء
Artinya :
Allah swt tidak akan memandang kepada orang yang menyeret pakaiannya karena sombong.
Hadits di atass menerangkan bahwa Allah tidak menyukai seorang yang menyeret pakainnya karena sombong dan riya’.
Dan hadits ini juga
وعن امّ سلمةرضى اللّه عنها : انّ رسولاللّه صلّى اللّه عليه وسلّم قال : الّذى يشرب فى آنيةالفضّةانّمايجرجرفى بطنه نارجهنّم(متفق عليه)٠وفى روايةلمسلم : انّ ى يأكل اويشرب فى آنيةالفضّةوالذّهب٠وفىروايةله : من شرب فى اناءمن ذهب اوفضّةفإنّمايجرجرفىبطنهنارامنجهنّم٠
Artinya :
Dari Ummu Salamah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : "Orang yang minum menggunakan bejana perak, seolah-olah mencucurkan (memasukkan) dalam perutnya neraka jahannam."Dalam riwayat Muslim dikatakan : "Orang yang makan atau minum menggunakan bejana emas atau perak."Dalam riwayat Muslim yang lain dikatakan : "Siapa saja yang minum menggunakan bejana emas atau perak, seolah-olah mencucurkan (memasukkan) dalam perutnya api dari neraka Jahannam."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Perhiasan yang dimaksudkan di sini adalah sesuatu yang dimanfaatkan oleh pemiliknya untuk mendapatkan sesuatu corak keindahan. Islam telah menganjurkan untuk memakai perhiasan yang baik dan halal. Islam juga telah memperingatkan untuk tidak berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam memakainya, yang mejadikan wanita sebagai budak kehidupan atau lebih mencintai kehidupan dunia daripada kehidupan di akhirat. Oleh karena itu wanita muslimah yang benar-benar sadar akan ajaran agamanya dan jujur serta membuka mata lebar-lebar akan senantiasa mengutamakan kesederhanaan dan keseimbangan dalam segala hal. Karena itu lebih disukai Allah Swt.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa berpakaian itu merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan oleh setiap insan seperti kaum laki-laki dan perempuan karena sejak zaman Rasulullah sampai sekarang ini berpakaian itu merupakan hal yang tidak boleh dilalaikan karena dengan berpakaian aurat manusia akan tertutup dan terlindung dari segala penyakit.
Melihat nilai strategis pakaian dalam kehidupan, Islam pun menaruh perhatian yang sangat besar terhadap masalah ini. Arti penting berpakaian dalam Islam dapat kita lihat dari penyebutan fungsi pakaian di dalam Hadits dan Al-Qur’an yaitu.
Al-Quran, di antaranya:
Artinya :
Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa. Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.
B.            Fungsi dan Tujuan Berpakaian
Di riwayatkan oleh Tarmidzi
عن معاذابن انس رضى اللّه عنه انّ رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم قال : من تركاللّباس تواضعاللّه وهويقدرعليه دعاه اللّه يوم القيامةعلى رؤس الخلاءق حتّى يخيّره مناىّ حلل الايمان يشاءيلبسها٠

Artinya :
     Dari Mu'adz bin Anas ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa yang meninggalkan pakaian mewah karena tawadhu' (merendahkan diri) kepada Allah padahal ia mampu untuk membelinya, maka kelak pada hari kiamat Allah memanggilnya di hadapan para makhluk, untuk disuruh memilih pakaian iman sekehendak untuk dipakainya."
(HR. Turmudzi)
Maksud Berpakaian muslim bagi siswa adalah untuk menggambarkan keimanan seseorang dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wata’ala serta taat mengamalkan Agama  Islam sekaligus melestarikan pakaian adat.Fungsi berpakaian Muslim dan Muslimah adalah untuk menjaga kehormatan dan harga diri, sebagai identitas Muslim dan Muslimah, serta untuk menghindari kemungkinan tcrjadinya ancaman dan gangguan dari pihak lain. Tujuan berpakaian Muslim dan Muslimah adalah :
1.      Diharapkan dapat meningkatkan akhlak atau etika siswi dalam berpakaian dan dapat menambah pengetahuan dalam ilmu akhlak.
2.      Membentuk sikap dan perilaku sebagai seorang Muslim dan Muslimah yang baik dan berakhlak mulia.
3.      Membiasakan diri berpakaian Muslim dan Muslimah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan bekeluarga maupun dihadapan masyarakat umum;
4.      Menciptakan masyarakat yang mencintai budaya Islam dan budaya daerah.
5.      Peranan  Pendidikan Agama Islam dalam Membina Etika Berpakaian
tangga berfungsi sebagai berikut: pertama, penanaman nilai dalam arti pandangan hidup yang kelak mewarnai perkembangan jasmani dan akalnya, kedua, penanaman sikap yang kelak menjadi basis dalam menghargai guru dan pengetahuan di sekolah. (Tafsir, 1994 : 56).
C.            Ditinjau Dari Segi Pendidikan
Ditinjau dari segi pendidikan agama Islam setiap manusia baik sebagai individu maupun sebagai makluk sosial, seharusnya berpakaian secara sopan dan memakai perhiassan secara sewajar-wajarnya saja jangan terlalu berlebihan sehingga dapat mencerminkan kepribadian dan akhlak yang anggun dan mulia. Konsep berpakaian sopan dan memakai perhiassan tidak berlebihan bisa menampakkan kepribadian seorang muslim sejati itu sudah diatur dalam agama Islam. Hal ini sudah merupakan kewajiban yang harus   dilaksanakan untuk mengangkat harkat dan martabat mereka sendiri  (Wardiman, 2001 : 45).
pendidikan pakaian merupakan unsur yang terpenting dalam kehidupan manusia. Seorang pendidik sangatlah berpengaruh sekali terhadap perkembangan jiwa anak didik sehinggaGuru, dituntut memiliki sikap yang tepat sesuai dengan tuntutan tugas profesionalnya sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab. Karena seringkali anak didik akan mencontoh apa-apa yang dilakukan oleh pendidiknya

KESIMPULAN
Daripembahasan diatas ini, maka dapat diambill beberapa kesimpulan Bahwa pendidikan dalam berpakaian merupakan unsur yang terpenting dalam kehidupan manusia. Apalagi seorang pendidik yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak didik sehingga pendidik, dituntut memiliki sikap yang tepat sesuai dengan tuntutan tugas profesionalnya, baik dari pakaian, memakai perhiasan, kesopana dan lain-lain. Karena seringkali anak didik akan mencontoh apa-apa yang dilakukan oleh pendidiknya
Fungsi dari pendidikan berpakaian adalah untuk menjaga kehormatan dan harga diri, sebagai identitas seseorang serta untuk menghindari kemungkinan tcrjadinya ancaman dan gangguan dari pihak lain. Tujuan pendidikan pakaian agar supaya  dapat meningkatkan akhlak atau etika siswa-siswi dalam berpakaian dan dapat menambah pengetahuan dalam ilmu akhlak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar