1 / 3
belajar satu
2 / 3
belajar 2
3 / 3
Caption Three

Selasa, 31 Januari 2017

PANTAI TOROHUDAN MASIH PERAWAN



Yogyakarta; Berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Pepatah ini cocok untuk menggambarkan perjalanan ke lokasi wisata pantai Torohudan. Lokasinya masih satu kompleks dengan pantai Ngobaran. Dari pantai Ngrenehan mentok (area parkir) jika ke kanan menuju pantai Ngrenehan, maka ambillah yang kiri menyusuri jalan yang belum aspal sejauh 1 KM. Apalagi dipertengahan jalan anda akan melewati jalan yang terjal, rusak, berhati-hatilah jika melewati jalan tersebut. Jika bingung jangan malu untuk bertanya ke warga, tapi sebaiknya anda bertanya di area parkir Ngerenehan, karena belum tentu anda bertemu orang di jalan.

Tidak ada tanda yang mengarahkan ke pantai Torohudan. Tidak ada petugas, tukang parkir tidak ada, bahkan lahan tempat wisata pun tidak ada. Anda hanya mengandalkan arah petunjuk dari warga saja, atau GPS tapi tidak untuk jalan, karena jalan setapak tidak terdeteksi di dalam GPS. Jika telah sampai, parkirlah kendaraan anda bersama motor lain, yakni motor warga yang sedang berladang. Saya sarankan amankan motor anda dengan mengunci motor dengan aman untuk menghindari hal yang diinginkan pencuri. Anda berjalan kurang lebih selama 15 menit. Anda akan melewati ladang warga, kandang ternak warga. Dan tentu suasana sangat sepi. Tapi jangan manfaatkan kesunyian dengan hal yang tidak-tidak loh ya.
Jika telah sampai, anda akan melewati pohon yang besar, mungkin pohon ini di sakralkan warga, karena ketika saya berada disitu terdapat sesajen di sekitar pohon itu. Bau wanginya sangat menyengat. Seratus meter dari situ anda berhadapan dengan pantai. Pantai masih perawan, alami, dan banyak tumbuhan yang masih asri. Tidak ada sampah di pantai ini. Cobalah untuk ke pantai ini secepatnya sebelum populer, nanti malah akan menjadi tak perawan lagi alis alami lagi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar