Taufik Kiemas
Ketua MPR RI
Saya dan Gus Dur sudah seperti saudara karena memang sudah kenal
semenjak muda. Bahkan dalam bahasa akrabnya Gus Dur mengibaratkan jika
Megawati Soekarnoputri adalah temannya,Taufik Kiemas adalah sedulurnya
(saudaranya).
Karena akrabnya dengan saya, perseteruan yang pernah terjadi antara
Gus Dur dengan Mega tidak mengganggu hubungan saya dengan Gus Dur. Susah untuk
menggambarkan bagaimana keunikan hubungan saya dengan Gus Dur. Gus Dur yang
juga terkenal kontroversinya itu juga sering membuat orang jengkel karena
pernyataannya. Namun jika itu ditujukan ke saya, maka saya diamkan saja.
Akan tetapi, anehnya, satu atau dua hari saja setelah itu seperti
tidak ada apa-apa lagi. Pernah saat Gus Dur masih menjadi presiden, beliau
mengatakan, “Itu Taufik Kiemas ditangkap saja karena sudah melakukan penyelundupan
mobil.” Saat itu Gus Dur menyatakan hal itu secara terbuka kepada media. Namun
saya diamkan saja dan saya juga tidak jengkel atau dendam karena memang saya
sudah tahu bagaimana Gus Dur.
Terbukti, tiga hari berikutnya saya bertemu dengannya dan nggak
ngomong apa-apa. Itulah keunikan Gus Dur dalam hubungan pertemanannya dengan
saya. Saking akrabnya, saat Gus Dur bertengkar dengan Mega, ke saya juga tetap
baik-baik saja. Karena memang Gus Dur itu orang yang bisa menempatkan
posisinya. Namun suatu keanehan juga bahwa hubungan antara Gus Dur dan Mega
juga mengalami pasang surut meski sebagai sama-sama aktivis Reformasi.
Namun karena Gus Dur itu bukan orang yang pendendam, hubungannya
dengan Mega juga kembali membaik. Bahkan pada saat pilpres hingga wafatnya,
hubungan antara Gus Dur dan Mega sedang sangat baik. Sering kali Gus Dur
menyempatkan sarapan bareng dengan Mega. Inilah yang saya merasa ikut bahagia
bagaimana di akhir hidupnya antara Gus Dur dan Mega sangat dekat sekali.
Mengenang saat kehidupannya, saya secara pribadi sebenarnya cukup
bangga dengan Gus Dur karena beliau itu kedekatannya dengan saya melebihi
kedekatannya dengan teman-teman yang lain. Saya bukan mau menyombongkan diri,
tetapi ini adalah menceritakan kenangan bersama Gus Dur bahwa beliau itu paling
berani minta sesuatu hanya kepada saya. Nah,itu tidak akan bisa terjadi jika
tidak ada kedekatan yang lebih antara saya dengan Gus Dur.
Jadi kalau dengan saya, Gus Dur itu sudah blak-blakan jika minta
pertolongan sesuatu kepada saya. Mungkin itu sama halnya juga orang lain yang
tidak sungkan untuk meminta pertolongan Gus Dur karena Gus Dur memang sebagai
teman tidak pernah perhitungan. Namun, meski sangat akrab, saya dari dulu
jika bertemu Gus Dur tetap mencium tangannya sebagaimana yang dilakukan banyak
orang kepadanya.
Memang itulah hebatnya Gus Dur, dia selain disegani dan berwibawa,
banyak orang yang juga menganggap kelebihannya sehingga memang patut mendapat
kehormatan. Sekarang Gus Dur telah pergi. Saya sebagai orang nasionalis sangat
merasa kehilangan. Apalagi, Gus Dur bukan saja tokoh nasionalis yang selalu
mengajarkan pluralisme, tetapi Gus Dur juga pejuang NKRI dan Pancasila yang
tangguh dan sangat susah dicari padanannya.
Bagi Gus Dur yang kenegarawanannya tidak diragukan itu, NKRI,
pluralisme, demokrasi adalah harga mati dan itu ditunjukkan saat menjadi
presiden dengan berbagai langkahnya untuk memajukan demokrasi. Gus Dur adalah
pemimpin yang bisa diandalkan, pemimpin yang luar biasa, pemimpin bagi semua
golongan,dan pemimpin yang bisa menerima perbedaan. Sebagai pemimpin yang
jenaka, Gus Dur juga terbukti paling berani meski harus memihak yang minoritas.
Terlepas dari kontroversinya, Gus Dur terbukti diakui ketokohannya dan
kepemimpinan nya. Bahkan tidak hanya bagi Indonesia dan Islam Indonesia, dunia
pun ikut melihat bagaimana peranan Gus Dur baik dalam demokrasi dan pluralisme
maupun perdamaian. Banyak tokoh dan ilmuwan yang sudah mengakui itu dan
menyatakan bahwa tidak ada tokoh sekelas Gus Dur lagi di bangsa ini yang selain
unik,nyentrik,tetapi kualitas pemikirannya sangat orisinal dan menyejukkan
bangsa yang umatnya menganut keyakinan berbeda.
Sekarang semua orang bisa melihat dan merasakan bagaimana kehilangan
guru bangsa, tokoh dunia,yang selalu punya ide brilian. Namun saya yakin meski
Gus Dur telah pergi, ajarannya, pemikirannya, serta prinsipnya dalam
memperjuangkan kepentingan bangsa akan menjadi inspirasi dan akan diikuti oleh
generasi berikutnya. Sekali lagi, sebagai teman dekat, sahabat,yang bahkan Gus
Dur mengakuinya sebagai sedulur, saya pribadi merasa terpukul dan sangat merasa
kehilangan.
Apalagi, pemakaman Gus Dur bersamaan dengan hari lahir saya. Ini kado
perpisahan secara fisik antara saya dengan Gus Dur. Semoga semua amal
perbuatannya diterima di sisi Allah SWT dan diberikan tempat yang layak.
Selamat jalan Gus Dur, banyak yang telah engkau berikan bagi bangsa ini dan
banyak juga pelajaran yang engkau ajarkan kepada generasi penerusmu.
(http://www.seputar-indonesia.com, 1 Januari 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar