1 / 3
belajar satu
2 / 3
belajar 2
3 / 3
Caption Three

Sabtu, 04 Februari 2017

PARENTING SKILL; KECERDAS-UNIKAN ANAK

Di papan tulis, saya menggambar sebatang pohon kelapa di tepi pantai, lalu sebutir kelapa yang jatuh dari tangkainya.
Lalu saya bercerita, ada 4 anak yg mengamati fenomena alam jatuhnya buah kelapa ditepi pantai itu.

*Anak ke 1 :* Dengan cekatan dia mengambil secarik kertas, membuat bidang segi tiga, menentukan sudut, mengira berat kelapa, dan dengan rumus matematikanya anak ini menjelaskan hasil perhitungan ketinggian pohon kelapa, dan energi potensial yang  dihasilkan dari kelapa yang jatuh
lengkap dengan persamaan matematika dan fisika.

Lalu pertanyaan kepada siswa saya? Apakah anak ini cerdas?... dijawab serentak sekelas ... iya ... Dia anak yang cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita ...

*Anak ke 2 :* Dengan gesit anak ke dua ini datang memungut kelapa yang
jatuh dan bergegas membawanya ke pasar, lalu menawarkan ke pedagang dan dia bersorak ... yesss ... laku Rp 5.000.

Kembali saya bertanya ke anak-anak dikelas ... apakah anak ini cerdas?...
Anak-anak menjawab iyaa ... Dia anak yg cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita...

*Anak ke 3 :* Dengan cekatan, dia ambil kelapanya kemudian dia bawa keliling sambil menanyakan, pohon kelapa itu milik siapa? _Ini kelapanya jatuh, mau saya kembalikan kepada yang punya pohon._

Saya bertanya kepada anak-anak ... apakah anak ini cerdas?... anak-anak dengan mantap
menjawab ... iya ... dia anak yang cerdas.
Sayapun melanjutkan cerita ke empat ...

*Anak ke 4 :* Dengan cekatan, dia mengambil kelapanya kemudian dia
melihat ada seorang kakek yg tengah kepanasan dan berteduh dipinggir
jalan. _"Kek, ini ada kelapa jatuh, tadi saya menemukannya, kakek boleh meminum dan memakan buah kelapanya"._
Lalu saya bertanya ... apakah anak ini, anak yg cerdas? Anak-anak  menjawab,
iya ... dia anak yang  cerdas.

Anak-anak menyakini bahwa semua cerita diatas menunjukan anak yg cerdas.
Mereka jujur mengakui bahwa setiap anak memiliki *"Kecerdas-unikan-nya".*
Dan mereka ingin dihargai *"Kecerdas-unikan-nya"* tersebut.......

Namun ... yang sering terjadi ... di dunia kita, dunia para orang tua dan pendidik, menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi, yakni ?

*"Kecerdasan Anak Pertama, Kecerdasan Akademik"*, Lebih parahnya, kecerdasan yang dianggap adalah kecerdasan anak pertama yang diukur dari nilai saat mengerjakan ujian sekolah.

Sedang ... *"Kecerdasan Finansial"* (anak no 2), *"Kecerdasan Karakter"* (anak no 3) dan *"Kecerdasan Sosial"* (anak no 4). Belum ada ruang yg diberikan untuk mengakui kecerdasan mereka.

Anak kita termasuk kecerdasan yang mana?

Anak kita semuanya adalah anak-anak yang cerdas dengan *"Keunikan dan Kecerdasan-nya"* masing-masing... hargai dan jangan samakan dengan orang lain atau bahkan dengan diri kita sendiri.

Mari hargai kecerdasan anak kita masing-masing,  dan siapkan mereka dengan *4 kecerdasan*  _*(Akademik, Finansial, Karakter, dan Sosial)*_  sebagai pedoman dimana mereka akan mengarungi lautan hidup kelak

by *KOMPPAK*
_*Komunitas Pecinta Pendidikan, Anak, dan Keluarga*_     🌹🌹

Tidak ada komentar:

Posting Komentar